Lebaran Hemat, Liburan Nikmat: Ribuan Warga Serbu Ragunan Cari Sejuk & Santai

Sumber: Pengunjung Ragunan Jakarta.MetroTV.com

 Jakarta – Momen libur Lebaran 2025 dimanfaatkan banyak masyarakat untuk melepas penat dan berkumpul bersama keluarga. Salah satu destinasi yang ramai diserbu warga adalah Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. Dari mahasiswa, pekerja muda, hingga keluarga kecil, semua membanjiri tempat wisata ini demi menikmati suasana hijau, sejuk, dan tentunya ramah di kantong.

Siapa yang datang?
Pengunjung Ragunan datang dari berbagai wilayah, mulai dari Jakarta, Depok, hingga Bekasi. Salah satu pengunjung, Nuriyah (30), datang bersama suami dan dua anaknya dari kawasan Jatiasih, Bekasi. Ia mengaku lebih memilih Ragunan dibanding destinasi lain karena nuansanya yang alami dan harga tiket masuk yang terjangkau.

"Pengin cari tempat yang adem, asri, banyak pepohonan, terus bisa piknik juga. Nggak harus mahal-mahal. Ya udah ke sini aja," ujarnya saat ditemui di area Danau Angsa, Sabtu (5/4/2025).

Sementara itu, Mita (25), mahasiswi dari kawasan Pasar Minggu, juga memilih Ragunan sebagai tempat refreshing bareng dua temannya. Menurutnya, wisata alam seperti Ragunan cocok untuk rehat sejenak dari aktivitas kuliah dan kerja sambilan.

“Mau healing tipis-tipis lah. Yang penting hijau-hijau, banyak oksigen, bisa gelar tikar, udah bahagia,” katanya sambil tertawa.

Apa yang terjadi?
Selama masa libur Lebaran, pengunjung Ragunan melonjak drastis. Data dari Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan mencatat, jumlah pengunjung tembus di angka 70.000 orang per hari sejak hari kedua Idulfitri. Angka ini naik drastis dibanding hari biasa yang hanya berkisar 10.000-15.000 orang.

Pihak pengelola pun menambah petugas keamanan dan kebersihan untuk mengantisipasi lonjakan tersebut. Beberapa titik ramai seperti Pusat Primata Schmutzer, Taman Satwa Anak, dan area piknik di sekitar danau dipantau ketat oleh petugas.

Di mana kejadian ini berlangsung?
Keramaian berlangsung di seluruh kawasan Taman Margasatwa Ragunan yang berlokasi di Jakarta Selatan. Kebun binatang seluas 140 hektare ini menjadi oase hijau di tengah padatnya ibu kota. Daya tariknya bukan hanya dari koleksi satwa, tapi juga suasana yang rindang dan cocok untuk bersantai.

Kapan lonjakan pengunjung terjadi?
Lonjakan terjadi sejak hari kedua Lebaran, tepatnya Jumat (4/4/2025), dan diperkirakan akan terus meningkat hingga akhir pekan. Banyak warga yang baru bisa jalan-jalan setelah bersilaturahmi atau menerima tamu di hari pertama Idulfitri.

Mengapa Ragunan jadi pilihan?
Alasan pengunjung memilih Ragunan cukup beragam, namun sebagian besar menyoroti harga tiket yang murah, suasana yang adem, dan akses yang mudah dijangkau.

Harga tiket masuk Ragunan hanya Rp4.000 untuk dewasa dan Rp3.000 untuk anak-anak. Pembelian tiket pun bisa dilakukan lewat aplikasi JAKI, atau langsung di loket.

“Kalau tempat lain bisa sampai ratusan ribu, di sini bawa keluarga cuma belasan ribu udah bisa nikmatin seharian. Worth it banget,” kata Rendra (29), pengunjung asal Depok.

Bagaimana pengelola menangani ramainya pengunjung?
Kepala Unit Pengelola Ragunan, Endah Rumiyati, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah antisipasi.

“Kami tambah jumlah petugas, siapkan jalur masuk dan keluar yang lebih tertib, serta koordinasi dengan Dishub dan Satpol PP untuk urusan lalu lintas dan keamanan,” jelas Endah.

Selain itu, pengunjung juga diimbau untuk menjaga kebersihan dan tidak memberi makan satwa sembarangan. Pihak pengelola juga menyebar petugas edukator di beberapa titik untuk memberikan informasi kepada pengunjung terkait satwa dan aturan taman.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Beruang Madu di Ragunan: Satwa Langka yang Wajib Kamu Kenali!

Gambar
Beruang Madu (Helarctos Malayanus)  di Ragunan Beruang madu ( Helarctos Malayanus ) adalah spesies beruang terkecil di dunia yang berasal dari kawasan hutan tropis Asia Tenggara, termasuk Indonesia, khususnya di Kalimantan dan Sumatra. Hewan ini memiliki ciri khas berupa bulu pendek berwarna hitam, moncong yang lebih pendek dibandingkan spesies beruang lainnya, serta mata berwarna cokelat atau biru. Ukuran tubuhnya relatif kecil dibandingkan dengan beruang lain, dengan panjang sekitar 1,40 meter dan tinggi punggung sekitar 70 cm. Beratnya berkisar antara 50 hingga 65 kg. Ciri khas lain yang menonjol dari beruang madu adalah tanda berbentuk setengah lingkaran berwarna keemasan atau oranye di dadanya, yang diyakini unik untuk setiap individu, mirip sidik jari manusia. Reproduksi dan Siklus Hidup Proses reproduksi beruang madu cukup unik dan memiliki siklus yang relatif panjang. Masa kehamilan betina berkisar antara 95–96 hari, dan biasanya melahirkan satu hingga dua ekor anak da...
Baca selengkapnya

Hanya di Maret! Tiket Faunaland Mulai Rp70 Ribu, Yuk Ajak Sahabat atau Keluarga Mu!!

Gambar
  Promo Spesial Maret di Faunaland: Liburan Hemat dan Seru! Jakarta   – Kabar gembira bagi pecinta wisata alam dan satwa! Sepanjang bulan Maret 2025, Faunaland menghadirkan promo spesial  “Hemat Berdua” , menawarkan pengalaman rekreasi edukatif dengan harga yang lebih terjangkau. Promo ini berlaku mulai  1 hingga 28 Maret 2025 , dengan harga tiket spesial untuk pembelian  dua tiket langsung di loket Faunaland . Tiket Hemat, Pengalaman Maksimal Bagi pengunjung yang datang pada hari kerja ( weekday ), harga tiket promo ini hanya  Rp70 ribu per orang , sedangkan pada akhir pekan ( weekend ) tiket tersedia dengan harga  Rp80 ribu per orang . Promo ini  tidak tersedia untuk pembelian online atau melalui pihak ketiga , sehingga pengunjung perlu membeli langsung di loket untuk menikmati penawaran menarik ini. Dengan harga yang lebih hemat, pengunjung dapat menjelajahi berbagai zona satwa dan menikmati keindahan alam yang asri. Faunaland menghadir...
Baca selengkapnya

Sosok di Balik Kesejahteraan Satwa yang Jarang Dikenal

Pernahkah kamu berpikir siapa yang merawat hewan-hewan di kebun binatang setiap hari? Bukan hanya memberi makan, mereka juga memastikan kesehatan, keamanan, dan kesejahteraan satwa. Mereka adalah zookeeper , sosok yang bekerja di balik layar, sering kali tanpa sorotan, namun memiliki peran besar dalam dunia konservasi. Setiap pagi, zookeeper memulai hari dengan mentoring satwa memeriksa jumlah, kesehatan, dan perilaku hewan. Setelah memastikan semuanya dalam kondisi baik, satwa dipindahkan dari kandang istirahat ke kandang bermain, tempat mereka bisa beraktivitas lebih leluasa. Siang hari, mereka memiliki tugas penting lainnya, yaitu memberi makan satwa. Setiap hewan memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda. Karnivora seperti harimau dan singa mendapatkan daging segar, sementara herbivora seperti rusa dan gajah lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah. Menjelang sore, satwa kembali dipindahkan ke kandang istirahat. Namun, tidak semua satwa mau masuk begitu saja. Ada yang harus dip...
Baca selengkapnya