Pelikan Timor: Si Penjelajah Air dari Selatan yang Memikat

Sumber: dok.pribadi

 

Jakarta — Di tengah kesejukan kawasan Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, sekelompok burung besar dengan paruh panjang dan kantung menggantung menjadi pemandangan mencolok di tepi danau buatan. Burung-burung ini adalah Pelikan Timor (Pelecanus conspicillatus), spesies pelikan yang berasal dari Australia dan kawasan sekitarnya. Dikenal juga dengan sebutan Australian Pelican, burung ini menjadi salah satu koleksi favorit pengunjung karena bentuk tubuhnya yang unik dan gerakannya yang anggun di atas air.

Ciri Fisik yang Ikonik

Pelikan Timor memiliki tubuh besar dengan panjang sekitar 106 cm dan bentangan sayap mencapai 1,83 meter. Yang paling mencolok tentu saja adalah paruh panjang berwarna merah muda yang dilengkapi dengan kantung elastis di bagian bawahnya. Kantung ini bukan sekadar hiasan—fungsinya sangat vital sebagai alat menangkap ikan dan menyaring air. Warna tubuh pelikan ini dominan putih dengan aksen hitam di bagian sayap, menjadikannya tampak elegan saat terbang atau beristirahat di tepi danau.

Burung ini tergolong dalam kelas Aves, ordo Pelecaniformes, dan termasuk dalam keluarga pelikan yang memiliki kemampuan luar biasa dalam berburu mangsa di perairan dangkal.

Habitat Asli dan Sebarannya

Secara alami, Pelikan Timor dapat ditemukan di kawasan Australia, Asia Tenggara, dan wilayah Papua. Mereka lebih menyukai lingkungan perairan tawar seperti danau, sungai, rawa, dan bahkan kolam-kolam besar. Keahlian mereka dalam berenang dan melayang di udara membuat mereka mampu menjelajah jarak jauh untuk mencari makan atau lokasi berkembang biak yang aman.

Meskipun di alam liar mereka tidak dikategorikan sebagai spesies terancam punah, perubahan iklim, polusi air, dan perusakan habitat menjadi tantangan nyata bagi keberlangsungan mereka di masa depan.

Gaya Hidup dan Pola Makan

Pelikan Timor merupakan pemakan daging (karnivora) dengan makanan utama berupa ikan, amfibi, dan berbagai jenis hewan air kecil seperti udang dan kepiting kecil. Teknik berburu mereka tergolong menarik—dengan bantuan kantung paruh, mereka akan menyendok air yang mengandung ikan, lalu menyaring airnya dan menelan mangsa yang tertinggal. Kebiasaan ini dilakukan baik secara individu maupun dalam kelompok, menunjukkan kerja sama sosial yang tinggi di antara sesama pelikan.

Perkembangbiakan yang Terencana

Burung pelikan mulai berkembang biak saat berusia 2 hingga 3 tahun. Mereka bertelur di area yang dianggap aman dari gangguan predator. Telur yang dihasilkan berwarna putih dengan tekstur permukaan yang agak kasar. Masa inkubasi berlangsung selama 32 hingga 35 hari, dan selama itu induk pelikan akan bergantian menjaga sarang hingga telur menetas. Anak pelikan yang baru lahir akan diasuh dengan penuh perhatian, hingga cukup kuat untuk berenang dan berburu sendiri.

Pesona Edukatif di Ragunan

Di Ragunan, Pelikan Timor bukan hanya menjadi hiburan visual, tetapi juga sarana edukatif yang efektif. Informasi tentang spesies ini terpampang jelas dalam papan edukasi di tepi kolam tempat mereka tinggal. Pengunjung dari berbagai usia dapat belajar langsung tentang klasifikasi ilmiah, perilaku, hingga peran ekologis dari burung ini.

Kehadiran mereka di Ragunan menunjukkan pentingnya konservasi satwa dan edukasi publik tentang keberagaman hayati. Terlebih bagi anak-anak dan pelajar, mengenal Pelikan Timor secara langsung bisa menumbuhkan rasa ingin tahu dan kepedulian terhadap satwa liar.

Menjaga yang Tak Terancam Tetap Aman

Meski belum masuk dalam daftar spesies terancam punah, Pelikan Timor tetap perlu dijaga kelestariannya. Lingkungan yang sehat, air yang bersih, dan ruang hidup yang aman adalah syarat utama agar spesies ini terus dapat berkembang biak dan hidup berdampingan dengan manusia. Di tengah urbanisasi dan tantangan ekologis, peran lembaga konservasi seperti Ragunan menjadi sangat krusial dalam menjaga eksistensi mereka.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Beruang Madu di Ragunan: Satwa Langka yang Wajib Kamu Kenali!

Hanya di Maret! Tiket Faunaland Mulai Rp70 Ribu, Yuk Ajak Sahabat atau Keluarga Mu!!

Sosok di Balik Kesejahteraan Satwa yang Jarang Dikenal