Persahabatan Unik Binturong dan Keeper di Faunaland Ancol
![]() |
Abdul Azis dan binturong yang dijaganya di Faunaland, Ancol |
Faunaland Ancol, Jakarta – Di sudut kandang Faunaland Ancol, Franky,
seekor binturong dengan bulu hitam legam, tengah duduk santai. Matanya yang
berbinar menatap Abdul Azis, sang keeper yang datang membawa mangga, buah
kesukaannya. Momen sederhana ini tidak hanya mencerminkan kebiasaan, tetapi
juga hubungan yang dalam antara keduanya ikatan yang terjalin berkat perhatian
dan ketulusan.
Ikatan yang Terjalin Lewat Mangga
Sejak pertama kali bertemu, Abdul sudah memperhatikan keunikan Franky.
Binturong yang masih muda itu memiliki kegemaran yang cukup spesifik: mangga.
Abdul, yang awalnya memberi berbagai jenis makanan untuk Franky, menemukan
bahwa buah mangga adalah yang paling disukai Franky. Sejak saat itu, Franky
selalu menunggu kedatangan Abdul dengan penuh antusiasme begitu ia melihat buah
mangga di tangan sang keeper.
"Awalnya saya coba berikan berbagai makanan, seperti wortel dan
pisang, tetapi ekspresi Franky berubah saat mangga diberikan. Sejak itu, setiap
kali saya datang dengan mangga, ia langsung mendekat dan menerima dengan senang
hati," kata Abdul sambil tersenyum mengenang kebiasaan Franky.
Namun, Franky bukan hanya binturong yang pandai memilih makanan. Ia juga
memiliki kebiasaan unik lainnya, seperti kecintaannya untuk dielus dan
digendong. Meski begitu, ia sangat sensitif terhadap ekornya, yang dianggapnya
sangat penting dalam memberikan rasa aman. "Ekor binturong seperti kaki
kelima. Ketika digendong, Franky melingkarkan ekornya di leher saya sebagai
cara agar merasa lebih aman, bukan untuk mencengkeram," jelas Abdul.
Dedikasi Tanpa Batas Seorang Keeper
Bekerja sebagai keeper bukanlah tugas yang ringan. Abdul, yang setiap
hari bertugas dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB, tidak hanya memberi makan dan
membersihkan kandang satwa. Ia juga memiliki tanggung jawab besar untuk
memastikan semua satwa dalam keadaan sehat dan bahagia. "Jika ada satwa
yang sakit atau induk yang melahirkan, kami harus pastikan semuanya mendapat
perawatan yang tepat. Misalnya, ketika ada binturong yang baru lahir, kami
harus memastikan induknya mau menyusui. Jika tidak, kami memberikan susu khusus
agar si kecil tetap sehat," tambahnya.
Tak hanya perawatan harian, Abdul juga berkolaborasi dengan tim dokter
untuk memantau kesehatan satwa. Setiap kali ada satwa yang sakit, mereka tidak
ragu memberikan obat, vitamin, dan isolasi bila diperlukan. "Tanggung
jawab kami tidak hanya terbatas pada jam kerja. Ketika ada masalah mendesak,
kami selalu siap membantu," ungkapnya.
Tantangan dan Kebahagiaan dalam Merawat Satwa
Merawat satwa di Faunaland bukan tanpa tantangan. Namun, Abdul merasa
bahwa setiap hari yang dilaluinya adalah pengalaman penuh pelajaran. Ia merasa
bahagia setiap kali melihat satwa yang ia rawat tumbuh sehat dan bahagia.
"Sukanya, bisa melihat satwa tumbuh dengan baik, dan saat ada binturong
yang melahirkan atau sembuh dari sakit, rasanya seperti pencapaian besar. Tapi,
tentu ada dukanya juga, terutama saat kehilangan satwa yang sudah kami rawat
dengan penuh cinta," ungkap Abdul dengan mata sedikit menerawang.
Kisah Abdul dan Franky adalah contoh nyata dari hubungan erat yang dapat
terjalin antara manusia dan satwa. Ikatan ini bukan hanya soal memberi makan
atau merawat, tetapi juga soal kepercayaan dan perhatian yang tulus. Di balik
setiap kunjungan wisatawan ke Faunaland, ada para keeper yang bekerja dengan
sepenuh hati, menjaga satwa-satwa agar tetap sehat dan bahagia. Mereka adalah
pahlawan yang memastikan bahwa satwa-satwa ini tetap lestari, tidak hanya untuk
generasi sekarang, tetapi juga untuk masa depan.
Dengan dedikasi dan kasih sayang mereka, kita diajak untuk melihat lebih dekat dunia satwa dan menghargai hubungan manusia dengan alam. Karena di balik keindahan dan keunikan setiap satwa, ada cerita yang layak untuk diketahui.
Komentar
Posting Komentar